Minggu, 28 Maret 2010

TUGAS BAB 4 "FUNGSI PRODUKSI"


FUNGSI PRODUKSI


PENGERTIAN FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi.

KONSEP dari SUATU FUNGSI PRODUKSI
Fungsi  produksi,  yaitu  suatu  hubungan  mathematis  yang  menggambarkan suatu  cara  dimana  jumlah  dari  hasil  produksi  tertentu  tergantung  dari  jumlah  input tertentu  yang  digunakan.  Suatu  fungsi  produksi memberikan  keterangan mengenai jumlah output yang mungkin diharapkan apabila  input-input dikombinasikan dalam suatu  cara  yang  khusus. Macam-macam  kombinasi  ini  banyak macamnya. Macam hasil  produksi  dan  banyaknya  hasil  produksi  yang  akan  diperoleh  tergantung  pada (merupakan fungsi dari pada) macam dan jumlah input yang digunakan.  Fungsi produksi umumnya ditulis sebagai Y = f (X), dimana Y menunjukkan hasil  produksi;  f  sebelum  tanda  kurung  menyatakan  :  "tergantung"  yaitu  "suatu fungsi dari"; dan huruf X menunjukkan suatu  input yang digunakan. Apabila  jumlah input yang digunakan lebih dari 1 maka fungsi produksi tersebut dapat dituliskan : Y = f(X1, X2, ...., Xn); dimana X1, X2, ..., Xn merupakan jenis input yang digunakan.   Fungsi  ini masih  bersifat  umum,  hanya  bisa menjelaskan  bahwa produk  yang  dihasilkan  tergantung  dari  faktor-faktor  produksi  yang  dipergunakan, tetapi  belum  bisa  memberikan  penjelasan  kuantitatif  mengenai  hubungan  antara produk  dan  faktor-faktor  produksi  tersebut.    Untuk  dapat  memberikan  penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik,
seperti misalnya:
a) Y = a + bX               ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2(  fungsi kuadratis)
Dalam  teori  ekonomi,  sifat  fungsi  produksi  diasumsikan  tunduk  pada  suatu hukum  yang  disebut  :  The  Law  of  Diminishing  Returns  (Hukum  Kenaikan  Hasil   Berkurang).   Hukum  ini menyatakan bahwa  apabila penggunaan  satu macam  input ditambah sedang  input-input yang  lain  tetap maka  tambahan output yang dihasilkan dari  setiap  tambahan  satu unit  input  yang ditambahkan  tadi mula-mula  naik,  tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.  Di  bawah  ini  diberikan  satu  misal  dengan  angka-angka  hipotetis  untuk menunjukkan    sifat  fungsi  produksi  seperti  yang  dinyatakan  dalam  The  Law  of Diminishing Returns  (Tabel 1).

Dari Tabel 1 terlihat, bahwa setiap penambahan faktor produksi satu satuan, mula-mula  terdapat  tambahan  produk  (kenaikan  hasil)  bertambah  (  30,  40  dan  50 satuan),  kemudian  diikuti  oleh    tambahan  produk  (kenaikan  hasil)  berkurang  (50, 40,30,22,8,  -2  dan  –4).    Jika  hubungan  antara  produk  total  (PT),  produk marginal (PM) dan produk  rata-rata  (PR) pada  tabel diatas digambarkan dalam grafik, maka diperoleh  grafik seperti Gb.1 berikut

Hubungan produk dan faktor produksi   yang   digambarkan di atas mempunyai tiga sifatsifat yang perlu diperhatikan, yaitu :
(1) Mula-mula  terdapat  kenaikan  hasil  bertambah  (  garis  OB),  di  mana  produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah  produk marginal.
(2)  Pada  titik  balik  (inflection  point)  B  terjadi  perubahan  dari  kenaikan  hasil bertambah  menjadi  kenaikan  hasil  berkurang,  di  mana  produk  marginal mencapai maksimum( titik B’); produk rata-rata masih terus naik.
(3)  Setelah  titik B,  terdapat  kenaikan  hasil  berkurang  (garis BM),  di mana  produk marginal  menurun;  produk  rata-rata  masih  naik  sebentar  kemudian  mencapai maksimum  pada  titik C’ ,  di mana  pada  titik  ini  produk  rata-rata  sama  dengan

Dari  sifat-sifat  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  tahapan  produksi  seperti  yang dinyatakan dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
(1) produksi total dengan increasing returns, 
(2) produksi total dengan decreasing returns, dan 
(3) produksi total yang semakin menurun.
Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula digunakan analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai  fungsi produksi :   Y = 12 X2 – 0,2 X3, dimana Y = produk dan X = faktor produksi.
Pertanyaan :
1)  Bagaimana bentuk fungsi produk marginal dan fungsi produk rata-ratanya?
2)  Kapan fungsi PM dan fungsi PR tersebut mencapai maksimum?
3)  Buktikan bahwa kurve produk marginal akan memotong kurve produk  rata-rata  pada saat kurve produk rata-rata mencapai maksimum.
Jawaban:
1)  Fungsi produk marginal : PM = ∂Y/∂X = 24 X – 0,6 X2
  Fungsi produk rata-rata : PR = Y/X = 12 X – 0,2 X2

2)  Suatu fungsi akan mencapai maksimum apabila turunan pertama dari fungsi yang bersangkutan sama dengan nol, sedang turunan kedua adala negatif. Jadi, produk marginal  (PM)  akan mencapai maksimum,  apabila  ∂(PM)/∂X =  0  dan  ∂(∂PM)/ ∂X2= negatif. ∂(PM)/ ∂X = 24 – 1,2 X = 0;   X = 20.  Jadi, pada saat X = 20, PM mencapai maksimum. PR akan mencapai maksimum apabila ∂(PR)/ ∂X = 0 dan ∂(∂PR)/ ∂X2 = negatif. ∂(PR)/ ∂X = 12 – 0,2 X = 0 . X = 30. Jadi, pada saat X = 30, PR akan mencapai maksimum.
<

3)  PR maksimum =  12 (30) – 0,2 (302) = 180.   Pada penggunaan X = 30 , PM = 24 (30)– 0,6 (302) = 720-540 = 180. Jadi, pada saat penggunaan X = 30, PM = PR = 180. Dengan demikian,  terbukti bahwa  fungsi PM   memotong  fungsi PR pada saat PR mencapai maksimum.

JENIS-JENIS FUNGSI PRODUKSI
 
  1. Constant  return,  hubungan  yang  menunjukkan  jumlah  hasil  produksi meningkat dengan jumlah yang sama untuk setiap kesatuan tambahan input 
  2. Increasing  return:  Hubungan  dimana  kesatuan  tambahan  input  menghasilkan suatu  tambahan  hasil  produksi  yang  lebih  besar  dari  kesatuan-kesatuan sebelumnya.
  3. Decreasing  return:  Hubungan  yang  mana  kesatuan-kesatuan  tambahan  inputt menghasilkan  suatu  kenaikan  hasil  produksi  yang  lebih  kecil  dari  kesatuan- kesatuan sebelumnya
sumber:
  1. www.elearning.gunadarma.ac.id/modul-ekonomi dengan pengubahan

    Jumat, 26 Maret 2010

    Kenapa Keju Swiss Bolong????

    Keju adalah salah satu jenis makanan favorit diseluruh dunia dan merupakan hasil produk makanan yang berasal dari olahan susu. Tapi apakah kalian tahu kenapa keju swissbolong-bolong??? sebagian pasti ada yang tahu ada juga yang tahu (jujur saya juga baru tahu ketika baca artikel kenapa keju bisa bolong-bolong). 

    Begini ceritanya keju. Keju adalah salah satu produk susu yang paling penting dan banyak dikonsumsi. Diperkirakan ada lebih dari 3000 jenis keju di seluruh dunia, yang berasal dari negara-negara seperti Perancis, Jerman, Belanda, Denmark, Swiss, Italia, Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa lain dan keju bolong-bolong paling banyak ditemukan di negara Swiss dan dinamakan keju Swiss.

    Keju Swiss bisa bolong dikarenakan Bakteri propioni. Bakteri ini umumnya terdapat pada keju balokan, Limburger dan Liderkanz. Bakteri propioni memberikan rasa manis dan gurih pada keju. Keju dibuat dari susu yang diasamkan. Proses pengasaman itu dibantu oleh ragi dan bakteri. Saat keju menjalani masa pengawetan, bakteri-bakteri propioni mengeluarkan semacam gas. Gelembung-gelembung gas inilah yang membentuk lubang-lubang bundar pada keju Swiss karena bolong-bolong tersebut itulah yang menyebabkan keju swiss berbeda dari keju yang lainnya dan sedikit bertekstur keras

    sumber: 
    http://apakabardunia.com/post/tahukah-kamu/tahukah-kamu-kenapa-keju-bolong-bolong dengan pengubahan

    ELASTISITAS dan MACAM-MACAM ELASTISITAS

    Melalui tulisan saya di blog yang sebelumnnya mengenai perilaku konsumen dan cara pendekatannya secara kardinal dan ordinal. Diblog ini juga saya akan melanjutkan penulisan saya yang berjudul elastisitas dan macam-macam elastisitas dan masih ada kaitannya dengan tulisan saya yang sebelummnya.

    PENGERTIAN ELASTISITAS
    Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga

    MACAM-MACAM ELASTISITAS
    Secara umum elastisitas terbagi menjadi tiga yaitu:
    1. Elastisitas Harga (Price Elasticity): membahas perbandingan/ratio persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri. Dalam elastisitas harga terbagi lagi menjadi dua macam yaitu:
    a)      Elastisitas Harga Permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya .Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan atau lebih dari satu serta merupkan angka mutlak atau absolut. Berdasarkan nilainya elastisitas harga permintaan bisa terbagi menjadi lima yatu:
    1.      Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)
    Permintaan inelastis sempurna terjadi ketika perubahan harga yang terjadi  tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan (koefisien E = 0). Sebagai contoh adalah permintaan terhadap garam.
    2.      Permintaan Inelastis (E < 1)   
    Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga  kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari 1 persen. Sebagai contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok lainnya
    3.      Permintaan Elastis Uniter (E = 1)   
    Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaan uniter adalah satu (E = 1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan sebesar 1 persen, dan sebaliknya.
    4.      Permintaan Elastis (E > 1)   
    Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan  lebih besar dari perubahan harga. Koefisien permintaan elastis bernilai lebih dari satu (E > 1), artinya kenaikan harga sebesar1 persen menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi ini biasanya terjadi pada permintaan permintaan terhadap mobil dan barang mewah lainnya
    5.      Permintaan Elastis Sempurna (E = ~)   
    Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan  tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu X atau Q (kuantitas barang)
    b)      Elastisitas Harga Penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran. Elastisitas penawaran juga terbagi menjadi lima macam sama seperti pada elastisitas permintaan yatu:
    1.      Penawaran Inelastis Sempurna (E = 0)
    Penawaran inelastis sempurna terjadi  bilamana perubahan harga yang terjadi  tidak berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Kurva penawaran sejajar dengan sumbu vertikal Y atau P (tingkat harga).
    2.      Penawaran Inelastis (E < 1)
    Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga  kurang berpengaruh pada perubahan penawaran. Dengan kata lain, jumlah yang ditawarkan relatif tidak sensitif terhadap perubahan harga
    3.      Penawaran Elastis Uniter (E = 1)
    Penawaran elastis uniter terjadi ketika perubahan harga  sebanding dengan perubahan jumlah penawaran
    4.      Penawaran Elastis (E > 1)
    Penawaran elastis terjadi jika perubahan  harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
    5.      Penawaran Elastis Sempurna (E = ~ )
    Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran  tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu horisontal (X) atau Q (jumlah output yang ditawarkan).

    1. Elastisitas Silang (Cross Elasticity): Elastisitas silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut.Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. Terdapat tiga   macam respons prubahan permintaan suatu barang (misal barang A) karena perubahan harga barang lain (barang B), yaitu: positif, negatif, dan nol.

    a)    Elastisitas silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang  substitutif).




    b) Elastisitas silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin     mengakibatkan penurunan permintaan terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).  



    c)  Elastisitas silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, kenaikan  harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan bermotor.


    3        Elastisitas Pendapatan/Income, membahas perbandingan/ratio persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan income/pendapatan.


    SUMBER: http://rya89.wordpress.com/2010/03/24/pengantar-ekonomi/ dengan berbagai pengubahan








    Kamis, 25 Maret 2010

    PERILAKU KONSUMEN  dan  PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN SECARA KARDINAL SERTA ORDINAL

    PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
                Perilaku konsumen menurut pendapat saya adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan demi kepuasan mereka.

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
                Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal

    a) Faktor Eksternal
          Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan  masyarakat dalam hal selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar kalangan masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.

    b) Faktor Internal
          Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku  manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman.


    PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN SECARA KARDINAL dan ORDINAL
    a.      Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
          Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan  yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung  pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total  (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
    1.      Konsumen  rasional,  artinya  konsumen  bertujuan  memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
    2.      Berlaku hukum Diminishing  marginal  utility,  artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus. 
    3.      Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak. 
    4.      Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
    5.      Total utility adalah additive dan  independent. Additive artinya daya guna dari  sekumpulan   barang  adalah  fungsi  dari  kuantitas  masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.


    a.       Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
       Dalam Pendekatan Ordinal daya  guna  suatu barang tidak  perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva  yang  menunjukkan kombinasi  2  (dua)  macam  barang konsumsi  yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah:
    1.      Konsumen rasional artinya  konsumen  bertujuan  memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
    2.      Konsumen  mempunyai  pola  preferensi  terhadap barang  yang  disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
    3.      Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu  artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
    4.      Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
    5.      Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
    6.      Berlaku  hukum  transitif,  artinya  bila  A  lebih  disukai  daripada  B  dan  B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C

    Persaman Pendekatan Kardinal dan Ordinal: 
    Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility

    Perbedaan Pendekatan kardinal dan Odinal : 
    Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

    Sumber:
    1. www.scribd.com/teori-perilaku-konsumen
    2. pemikiran sendiri




    Selasa, 23 Maret 2010

    Sejarah Singkat Mengenai Anime

    Bagi kalangan pecinta anime di Indonesia maupun diluar Indonesia pasti sudah banyak yang tahu mengenai sejarah bagaimana terbentuknya anime di jepang melalui tulisan di blog ini saya ingin berbagi sedikit informasi tersebut kepada para blogger yang belum tahu tetapi para blogger tersebut adalah seorang pecinta anime sejati.

    SEJARAH ANIME
    Anime adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan film animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadianime. Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang. Sejarah anime dimulai pada awal abad ke-20, ketika para pembuat film jepang bereksperimen dengan teknik animasi yang sedang dieksplorasi di Barat. 
     
    Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek (hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
     
    Tahun 1980-an, anime diterima dalam arus utama di Jepang, dan mengalami booming produksi. Awal Gundam waralaba, dan awal karir Rumiko Takahashi dimulai pada dekade ini. Akira ditetapkan catatan pada tahun 1988 untuk biaya produksi anime.
    1990-an dan 2000-an melihat peningkatan penerimaan anime di pasar luar negeri. Akira dan Ghost in the Shell (1995) menjadi terkenal di seluruh dunia. Series seperti Neon Genesis Evangelion, Cowboy Bebop sangat populer di Jepang dan menarik perhatian dari Barat. Spirited Away berbagi hadiah pertama pada tahun 2002 Berlin Film Festival dan memenangkan Academy Award untuk Best Animated Feature pada tahun 2003, dan Innocence: Ghost in the Shell adalah fitur pada tahun 2004 Cannes Film Festival.

    Generasi Pertama animator Jepang

    Shimokawa Oten : Seorang ahli karikatur politik dan kartunis, yang bekerja untuk majalah Puck Tokyo. Ia disewa oleh Tenkatsu untuk melakukan animasi untuk mereka. Karena alasan medis, dia hanya mampu melakukan lima film, termasuk Imokawa Mukuzo – Genkanban No Maki, sebelum ia kembali ke pekerjaan sebelumnya sebagai seorang kartunis.

    Kouchi Jun’ichi : Seorang ahli karikatur dan pelukis, yang juga pernah belajar lukisan cat air. 1912 ia juga memasuki sektor kartunis dan dipekerjakan untuk animasi oleh Kobayashi Shokai kemudian pada tahun 1916. Dia dipandang sebagai teknis animator jepang paling maju di tahun 1910-an. Karya-karyanya meliputi sekitar 15 film.

    Kitayama Seitaro : berbeda dari yang lain dari zaman perintis, Kitayama membuat animasi sendiri. Dia bahkan mendirikan studio animaton sendiri Kitayama Eiga Seisakujo (yang sayangnya ditutup karena kurangnya keberhasilan komersial). Nya adalah teknik animasi animasi dan papan tulis, kemudian, kertas animasi (dengan dan tanpa dicetak latar belakang).

    Generasi Kedua animator Jepang

    Murato Yosuji, Kimura Hakuzan, Yamamoto Sanae dan Ofuji Noboro adalah siswa dari Kitayama Seitaro dan bekerja di studio film. Masaoka Kenzo, penting lain animator, bekerja di studio animasi yang lebih kecil. Pada tahun 1923, gempa bumi besar Kanto yang menghancurkan sebagian besar studio dan Kitayama animator yang tinggal menyebar dan mendirikan studio sendiri, mengetahui bahwa seseorang bisa menghasilkan uang dengan produksi animasi.

    Minggu, 21 Maret 2010

    Pada waktu yang lalu melalui tulisan saya yang sebelumnya diblog ini saya telah menjelaskan tentang pengertian permintaan dan penawaran, macam-macam permintaan dan penawaran ,serta kurva bagaimana bentuk dan pergeseran kurva permintaan dan penawaran. Di tulisan saya yang sekarang ini saya akan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN :

    1. Perilaku konsumen / selera konsumen
    artinya suatu permintaan akan meningkat dengan pesat seiring dengan perkembangan zaman misalnya saat ini masyarakat sedang tergila-gila dengan yang nama nya handphone blackberry dan iphone dimana kedua handphone ini stok barangnya selalu habis terjual setiap harinya.

    2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
    artinya jika suatu barang kebutuhan pokok seperti beras habis bisa diganti dengan ubi singkong, sagu dan jagung.

    3. Pendapatan/penghasilan konsumen
    artinya selera permintaan tergantung dari pendapatan jika pendapatan seorang konsumen tinggi maka pasti selera dari permintaannya pasti tinggi.

    4. Perkiraan harga di masa depan
    artinya seorang konsumen akan membeli suatu barang lalu menimbunnya jika terjadi kenaikan harga suatu saat nanti misalnya BBM

    5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
    artinya suatu permintaan akan meningkat dengan pesat sesuai dengan kebutuhan seorang konsumen misalnya bulan puasa  permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.


    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN :

    1. Biaya produksi dan teknologi yang dihasilkan
    artinya suatu barang akan ditawarkan harganya kepada konsumen harus sesuau dengan biaya produksi untuk membuat barang tersebut semakin bagus barang tersebut semakin tinggi harga penawran kepad konsumen.

    2. Tujuan perusahaan
    Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen. 

    3. Pajak
    artinya suatu barang hasil produksi akan ditawarkan sesuai dengan pajak penjualan kepada konsumen

    4, Ketersediaan barang pengganti/pelengkap
    artinya jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

    5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
    artinya Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi  suatu barang dengan harapan bisa menawarkan atau menjual lebih banyak ketika harga barang tersebut naik

    sumber:
    www.e-dukasi.net dengan berbagai pengubahan







    Sabtu, 20 Maret 2010

    Manfaat Buah Naga


    BUAH NAGA, meski tanaman ini kini telah mudah ditemui, namuk tak banyak orang yang mengerti secara mendalam khasiat tersembunyi di balik buah naga.

    Bentuknya yang berbeda dari buah-buah lainnya, kian menonjolkan keistimewaan dari buah penuh manfaat ini. Dalam perkembangannya, kehadiran buah naga juga kerap menorehkan berbagai peran lain. 
    Masyarakat China Kuno menganggap buah naga lebih dari sekadar buah dengan beragam manfaat. Buah dengan kulit yang menyerupai sisik ular besar ini sering menjadi pendamping dua patung di meja altar persembahan. Setiap perayaan tahun Baru Imlek buah ini juga disajikan, dan menjadi salah satu sajian yang wajib ada karena diyakini membawa berkah.

    Padahal di tempat asalnya, Meksiko, buah naga justru dianggap sebelah mata. Baru setelah dibawa ke Vietnam, tanaman buah naga mulai dibudidayakan secara luas sebelum akhirnya berkembang ke negara Asia Tenggara.

    Di Vietnam buah naga kerap disebut Thanh long atau clever dragon sedangkan masyarakat China menyebutnya Feuy Long Kwa. Di daerah Meksiko, buah naga hadir dengan sebutan Pitahaya
     Empat Jenis
    Jenis buah naga ada empat macam. Pertama, buah naga daging putih (Hylocereus undatus). Kulit merah buah ini amat kontras dengan daging putih di dalamnya. Di dalam daging itu bertebaran biji hitam. Jenis ini mudah dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara. Bobot rata-rata per buah 400-500 gram, ada juga yang hingga 650 gram.

    Buah jenis ini bercita rasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan dengan buah naga jenis lain. Kadar kemanisan 10-13 brik. Tanaman ini sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya bisa bertahan sampai 20 tahun.

    Kedua, buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus). Sosok tanaman jenis ini lebih kekar. Di bagian batang dan cabang, jarak antarduri tampak lebih rapat. Bobot buahnya rata-rata 400-500 gram. Dagingnya berwarna merah keunguan. Kadar kemanisan 13-15 brik.

    Ketiga, buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis). Batangnya lebih besar dan berwarna loreng ketika tua. Kulit buah merah dan berjumbai. Ukuran buahnya rata-rata 400-500 gram. Tingkat kemanisan 13-15 brik.

    Keempat, buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus). Penampilannya khas dengan kulit kuning dan tanpa sisik atau jumbai. Tekstur kulit cenderung halus, seperti apel, sehingga dijuluki kaktus apel. Kadar kemanisan 15-18 brik. Ukuran buah 80-100 gram.
    Secara umum,pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain yang diimport.

    Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah , buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia.

    “Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah.“Penelitian juga menunjukkan buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh,” katanya.

    Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang).

    Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).

    Berikut ini kandungan nutrisi lengkap buah naga :

    Kadar Gula : 13-18 briks
    Air : 90 %
    Karbohidrat : 11,5 g
    Asam : 0,139 g
    Protein : 0,53 g
    Serat : 0,71 g
    Kalsium : 134,5 mg
    Fosfor : 8,7 mg
    Magnesium : 60,4 mg
    Vitamin C : 9,4 mg 
     
    sumber: 
    http://lifestyle.okezone.com/index.php/read/2009/09/17/27/258577/inilah-khasiat-istimewa-di-balik-buah-naga

    TUGAS BAB 2 "PERMINTAAN dan PENAWARAN"



    PERMINTAAN dan PENAWARAN

                Dalam dunia ekonomi terdapat dua kegitan yang sangat penting yaitu  permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Melalui tulisan saya di blog ini saya akan menjelaskan tentang permintaan dan penawaran.

    A. PENGERTIAN PERMINTAAN, MACAM-MACAM PERMINTAAN, KURVA dan PERGERAKAN KURVA PERMINTAAN


    PENGERTIAN PERMINTAAN 
    Permintaan mencerminkan perilaku konsumen dalam membeli barang/jasa. Interaksi antara konsumen dan produsen akan menciptakan kesepakatan harga diantara keduanya yang disebut dengan keseimbangan harga. Permintan adalah banyaknya  jumlah  barang  yang  diminta  pada suatu pasar dengan tingkat harga  tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu pula..


    MACAM-MACAM PERMINTAAN 
    Permintaan dapat dibagi menjadi lima macam yaitu: 
    1. Permintaan Absolut:  Permintaaan yang tidak disertai daya beli. 
    2. Permintaan Potensial:  Permintaan potensial adalah permintaan yang sudah didukung oleh daya beli, namun belum terdapat keinginan untuk membeli.  
    3. Permintaan efektif: Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli 
    4. Permintaan Individu:: Permintaan individu adalah permintaan yang hanya dilakukan oleh salah seorang konsumen saja.  
    5. Permintaan Pasar: Permintaan pasar adalah permintaan yang dilakukan oleh konsumen secara keseluruhan dalam pasar.  


    KURVA PERMINTAAN
    Kurva permintaan merupakan kurva yang menghubungkan titik-titik yang  menunjukkan hubungan antara berbagai jumlah barang yang diminta konsumenpada berbagai tingkat barang itu sendiri. Akibat dari adanya hukum permintaan,  kurva permintaan menjadi miring dari kiri atas ke kanan bawah, sehingga kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif, karena variabel – variabel yang bekerja dalam pemintaan bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada konsumen yang bersedia untuk membeli barang yang dihasilkan. 





    PERGERAKAN KURVA PERMINTAAN    

    Kurva  permintaan  kan  bergerak  kekanan  atau  kekiri  apabila  terdapat perubahan – perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan  berbagai  faktor  bukan  harga  lainnya  mengalami  perubahan,  maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.


     
    B. PENGERTIAN PENAWARAN, MACAM-MACAM PENAWARAN, KURVA dan PERGERAKAN KURVA PENAWARAN

    PENGERTIAN PENAWARAN
    Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar  tertentu,  pada  periode  tertentu,  dan  pada  tingkat  harga tertentu. Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada    pembelian dan pemakainya sedangkan penawaran bersangkut paut dengan penyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang    tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi




    MACAM-MACAM PENAWARAN
    Penawaran dapat dibagi lima macam yatu:
    1. Penawaran Sub Marginal : Penawaran sub marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual dibawah harga pasar. 
    2. Penawaran marginal: Penawaran marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual sama dengan harga pasar. 
    3.  Penawaran Super Marginal: Penawaran super marginal adalah penawaran yang dilakukan oleh penjual yang menjual produknya diatas harga pasar 
    4. Penawaran Individu: Penawaran individu adalah penawaran yang dilakukan oleh satu individu 
    5. Penawaran Pasar: Penawaran pasar adalah penawaran yang dilakukan oleh banyak penjual dipasar.

    KURVA PENAWARAN
    Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai  suatu  kurva yang  menunjukkan  hubungan diantara  harga  suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”  
    • Kalau penawaran  bertambah  diakibatkan oleh  faktor-faktor  di luar harga, makasupply bergeser ke kiri atas.  
    • Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas   
    • Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.


    PERGESERAN KURVA PENAWARAN 
    Perubahan  dalam  jumlah  yang  ditawarkan  dapat  berlaku  sebagai akibat dari pergeseran kurva   penawaran. 
        
    Sumber:
    1. http://tugassekolahonline.blogspot.com
    2. http://organisasi.org/pengertian-permintaaan-penawaran
    3. pemikiran sendiri

        ;;