Minggu, 13 Juni 2010

Tips Merawat Pohon Bonsai




Istilah bonsai merujuk pada kesenian menumbuhkan pohon kerdil, atau membuat miniatur sebuah pohon, atau mengembangkan suatu tumbuhan yang dibentuk seperti pohon kecil. Menanam bonsai itu butuh ketelatenan dalam hal membentuk, menyiram, mengganti pot, pokoknya merawat dengan baiklah. Sebutan ‘bonsai’ berasal dari bahasa Jepang dan kini umum digunakan secara internasional untuk merujuk pada pohon-pohon kerdil.
Pada awalnya, orang-orang Jepang menanam bonsai untuk menghiasi rumah dan taman-taman mereka. Kemudian pada era Tokugawa bonsai mulai memiliki fungsi sosial, yakni sebagai ajang pamer kekayaan keluarga bangsawan. Terdapat dua tipe bonsai yang sering kita jumpai yakni outdoor dan indoor. Tipe outdoor merupakan tipe yang lebih awal muncul, adalah bonsai yang ditumbuhkan dalam pot namun tetap diletakkan di luar rumah.
Dahulu, teori yang berlaku adalah: jika bonsai ditumbuhkan di rumah, maka mereka akan melemah dan mati. Teori tersebut kini dipatahkan dengan adanya spesies-spesies yang mampu di-bonsai-kan dalam rumah, meliputi :
•    Ficus. Genus ini sangat digemari untuk dijadikan bonsai indoor karena mereka cukup mudah dibentuk, misalnya F. benjamina dan F. neriifolia.
•    Schefflera arboricola yang berasal dari Hawaii.
•    Crassula ovata, dijadikan bonsai karena batang yang kuat dan tahan kering.
•    Serissa, tumbuhan non tropis yang mencolok karena daun-daunnya yang kecil dan tahan lama
 Dibawah ini beberapa tips untuk merawat bonsai:

PENYIRAMAN
Pada musim kemarau bonsai sebaiknya disiram setiap hari, pada pagi dan sore hari. Air untuk penyiraman harus air jernih, bersih, tidak berbau, dan bebas garam. Penyiraman dilakukan dengan dua cara. Pertama, menyiramkan air secara langsung kepada media tanam. Kedua, mencelupkan pot bersana media tanamnya kedalam air hingga air dapat meresap dan media tanam basah benar.

PEMUPUKAN
Harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah sebulan sekali dengan pupuk yang digunakan NPK dan urea. Pupuk daun juga bisa diberikan sebulan tiga kali.

PENYIANGAN DAN PEMANGKASAN
Penyiangan dilakukan setiap hari. Terutama jika terlihat adanya gulma (tanaman liar) di media tanam. Untuk menghindari gulma disarankan untuk memberi lumut di permukaan media tanam. Lumut berwarna hijau sekaligus berfungsi sebagai indicator kelembapan. Pemangkasan batang, cabang, ranting, dan daun bonsai dilakukan untuk membentuk bonsai sesuai dengan keinginan. Disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan kondisi bonsai itu sendiri. Jika pertumbuhan bonsai jenis tanaman yang cepat, pemangkasan dilakukan sebulan sekali. Jika bonsai tanaman yang pertumbuhannya lambat, pemangkasan cukup dilakukan 2-3 bukan sekali

PEMBUKAAN KAWAT
Bisa dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang, atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka.

REPOTTING

1. pengganti media tanam dan pemangkasan akar
Harus dilakukan jika akar telah tumbuh padat. Biasanya pada saat bonsai berumus enam bulan atau satu tahun sejak pembuatan.caranya, bonsai dilepaskan dari potnya, kemudian separuh dari media tanam yang menenpel pada perakaran dibuang dan separuhnya dibiarkan tetap menempel.
2. pengganti dan perubahan tata letak pot bonsai
Dilakukan pada saat penggantian media tanam. Sama dengan penggantian media tanam,jika bonsai sudah semakin membesar dan akarnya memenuhi pot. Idealnya dua kali penggantian media tanam.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama yang sering menyerang dan mengurangi keindahan tanaman bonsai adalah wereng cokelat dan ulat. Cara mengendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida. Hewan pemeliharaan seperti anjing, kucing, atau ayam juga bisa jadi hama bagi tanaman bonsai, yakni menginjak atau mencakar bonsai hingga rusak.

sumber:
http://hajaddb.co.cc/cara-merawat-bonsai

Selasa, 08 Juni 2010

Mitologi Dewi Kwan Im

Pengertian Kwan Im

Kwan Im (Hanzi:觀音; Pinyin: Guān Yīn) adalah penjelmaan Buddha Welas Asih di Asia Timur. Kwan Im sendiri adalah dialek Hokkian yang dipergunakan mayoritas komunitas Cina di Indonesia. Nama lengkap dari Kwan Im adalah Kwan She Im Phosat (Hanzi: 觀世音菩薩, pinyin: Guan Shi Yin Pu Sa) yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam bahasa Sanskrit, Avalokiteśvara.
Dalam bahasa Jepang, Kwan Im disebut Kannon' (観音) atau secara resmi Kanzeon (観世音). Dalam bahasa Korea disebut Gwan-eum atau Gwanse-eum, dan dalam bahasa Vietnam Quán Âm atau Quan Thế Âm Bồ Tát.
Avalokitesvara sendiri asalnya digambarkan berwujud laki-laki di India, begitu pula pada masa menjelang dan selama Dinasti Tang (tahun 618-907). Namun pada awal Dinasti Sung (960-1279), berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para seniman. Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan (1206-1368). Sejak masa Dinasti Ming, atau berkisar pada abad ke 15, Kwan Im secara menyeluruh dikenal sebagai wanita.
 
Sejarah

Kwan Im pertama diperkenalkan ke Cina pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya agama Buddha. Pada abad ke-7, Kwan Im mulai dikenal di Korea dan Jepang karena pengaruh Dinasti Tang. Pada masa yang sama, Tibet juga mulai mengenal Kwan Im dan menyebutnya dengan nama Chenrezig. Dalai Lama sering dianggap sebagai reinkarnasi dari Kwan Im di dunia.
Jauh sebelum masuknya agama Buddha menjelang akhir Dinasti Han, Kwan Im Pho Sat telah dikenal di Tiongkok purba dengan sebutan Pek Ie Tai Su yaitu Dewi Berbaju Putih Yang Welas Asih (“Dewi Welas Asih”). Di kemudian hari, Beliau identik dengan perwujudan dari Buddha Avalokitesvara. Pengertian Avalokitesvara Bodhisatva dalam bahasa Sansekerta adalah:
  • “Avalokita” (Kwan / Guan / Kwan Si / Guan Shi) yang bermakna Melihat ke Bawah atau Mendengarkan ke Bawah (“Bawah” disini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam (Sansekerta:lokita)).
  • Kata “Isvara” (Im / Yin), berarti suara (suara jeritan mahluk atas penderitaan yang mereka alami).
Kwan Im sebagai seorang Bodhisatva yang melambangkan kewelas-asihan dan penyayang. Di negara Jepang, Kwan Im Pho Sat terkenal dengan nama Dewi Kanon. Dalam perwujudannya sebagai pria, beliau disebut Kwan Sie Im Pho Sat. Dalam Sutra Suddharma Pundarika SutraBiauw Hoat Lien Hoa Keng) disebutkan ada 33 (tiga puluh) penjelmaan Kwan Im Pho Sat. Sedangkan dalam Maha Karuna Dharani (Tay Pi Ciu / Ta Pei Cou / Ta Pei Shen Cou) ada 84 (delapan puluh empat) perwujudan Kwan Im Pho Sat sebagai simbol dari Bodhisattva yang mempunyai kekuasaan besar.
Altar utama di Kuil Pho Jee Sie (Pho To San) di persembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perwujudan sebagai “Buddha Wairocana”, dan di sisi kiri atau kanan berjajar 16 (enam belas) perwujudan lainnya. Perwujudan Beliau di altar utama Kim Tek Ie*), salah satu Klenteng tertua di Indonesia adalah King Cee Koan Im (Koan Im Membawa Sutra Memberi Pelajaran Buddha Dharma Kepada Umat Manusia). Disamping itu, terdapat pula wujud Kwan Im Pho Sat dalam Chien Chiu Kwan Im / Jeng Jiu Kwan Im / Qian Shou Guan Yin. (Kwan Im Seribu Lengan / Tangan) sebagai perwujudan Beliau yang selalu bersedia mengabulkan permohonan perlindungan yang tulus dari umatnya. Julukan beliau secara lengkap adalah: (
"Tay Cu Tay Pi, Kiu Kho Kiu Lan, Kong Tay Ling Kam, Kwan Im Sie Im Pho Sat".

Legenda Kwan Im

Terdapat beberapa legenda lainnya terkait tentang asal-usul Dewi Kwan Im. Dalam kitab Hong Sin Yan Gi / Hong Sin Phang (“Penganugerahan Dewa”) disebutkan bahwa sebelum ia dikenal dengan sebagai Dewi Kwan Im, ia dikenal dengan nama Chu Hang. Ia merupakan salah satu murid dari Cap Ji Bun Jin (12 Murid Cian Kauw Yang Sakti).

Miao Shan

Selain itu, menurut Kitab Suci Kwan Im Tek Too yang disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im dilahirkan pada zaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 SM terkait dengan legenda Puteri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang / Biao Cong / Biao Cuang Penguasa Negeri Xing Lin (Hin Lim), kira-kira pada akhir Dinasti Zhou di abad III SM. Disebutkan bahwa Raja Miao Zhuang sangat mendambakan seorang anak lelaki, tapi yang dimilikinya hanyalah 3 (tiga) orang puteri. Puteri tertua bernama Miao Shu (Biao Yuan), yang kedua bernama Miao Yin (Biao In) dan yang bungsu bernama Miao Shan (Biao Shan). Setelah ketiga puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikuni di Klenteng Bai Que Shi (Tay Hiang Shan). Berbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinya mau kembali dan menikah, namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dalam pendirianNya. Pada suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan para prajurit untuk menangkap dan menghukum mati sang puteri. Setelah kematianNya, arwah Puteri Miao Shan mengelilingi neraka. Karena melihat penderitaan makhluk-makhluk yang ada di neraka, Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti surga. Penguasa Akherat, Yan Luo Wang, menjadi bingung sekali. Akhirnya arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasarNya. Begitu bangkit dari kematianNya, Buddha Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan dan memberikan Buah Persik Dewa. Akibat makan buah tersebut, sang Puteri tidak lagi mengalami rasa lapar, ke-tuaan dan kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan Puteri Miao Shan agar berlatih kesempurnaan di gunung Pu Tuo, dan Puteri Miao Shan-pun pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan dari Dewa Bumi.
9 (Sembilan) tahun berlalu, suatu ketika Raja Miao Zhuang menderita sakit parah. Berbagai tabib termasyur dan obat telah dicoba, namun semuanya gagal. Puteri Miao Shan yang mendengar kabar tersebut, lalu menyamar menjadi seorang Pendeta tua dan datang menjenguk. Namun terlambat, sang Raja telah wafat. Dengan kesaktianNya, Puteri Miao Shan melihat bahwa arwah ayahNya dibawa ke neraka, dan mengalami siksaan yang hebat. Karena rasa bhaktiNya yang tinggi, Puteri Miao Shan pergi ke neraka untuk menolong. Pada saat akan menolong ayahNya untuk melewati gerbang dunia akherat, Puteri Miao Shan dan ayahNya diserbu setan-setan kelaparan. Agar mereka dapat melewati setan-setan kelaparan itu, Puteri Miao Shan memotong tangan untuk dijadikan santapan setan-setan kelaparan. Setelah hidup kembali, Raja Miao Zhuang menyadari bahwa bhakti ketiga putrinya sangat luar biasa. Akhirnya sang Raja menjadi sadar dan mengundurkan diri dari pemerintahan serta bersama-sama dengan keluarganya pergi ke gunung Xiang Shan untuk bertobat dan mengikuti jalan Buddha. Rakyat yang mendengar bhakti Puteri Miao Shan hingga rela mengorbankan tanganNya menjadi sangat terharu. Berbondong-bondong mereka membuat tangan palsu untuk Puteri Miao Shan. Buddha O Mi To Hud yang melihat ketulusan rakyat, merangkum semua tangan palsu tersebut dan mengubahNya menjadi suatu bentuk kesaktian serta memberikannya kepada Puteri Miao Shan. Lalu Ji Lay Hud memberiNya gelar Qian Shou Qian Yan Jiu Ku Jiu Nan Wu Shang Shi Guan Shi Yin Phu Sa, yang artinya Bodhisatva Kwan Im Penolong Kesukaran Yang Bertangan Dan Bermata Seribu Yang Tiada Bandingnya. Dalam kisah lain disebutkan bahwa pada saat Kwan Im Phu Sa diganggu oleh ribuan setan, iblis dan siluman, Beliau menggunakan kesaktianNya untuk melawan mereka. Ia berubah wujud menjadi Kwan Im Bertangan dan Bermata Seribu, dimana masing-masing tangan memegang senjata Dewa yang berbeda jenis. Kisah Kwan Im Lengan Seribu ini juga memiliki versi yang berbeda, diantaranya adalah pada saat Puteri Miao Shan sedang bermeditasi dan merenungkan penderitaan umat manusia, tiba-tiba kepalanya pecah berkeping-keping. Buddha O Mi To Hud (Amitabha) yang mengetahui hal itu segera menolong dan memberikan “Seribu Tangan dan Seribu Mata, sehingga Beliau dapat mengawasi dan memberikan pertolongan lebih banyak kepada manusia.
Dalam legenda Puteri Miao Shan, disebutkan bahwa kakak-kakak Miao Shan bertobat dan mencapai kesempurnaan, lalu mereka diangkat sebagai Pho Sat oleh Giok Hong Siang Te. Puteri Miao Shu diangkat sebagai Bun Cu Pho Sat (Wen Shu Phu Sa) dan Puteri Miao Yin sebagai Po Hian Pho Sat (Pu Xian Phu Sa). Disebutkan juga bahwa pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat, Puteri Miao Shan diberi 2 (dua) orang pembantu, yakni Long Ni dan Shan Cai. Konon, Long Ni diberi gelar Giok Li (Yu Ni) atau “Gadis Kumala” dan Shan Cai bergelar Kim Tong (Jin Tong) atau “Jejaka Emas”. Pada mulanya, Long Ni adalah cucu dari Raja Naga (Liong Ong), yang diberi tugas untuk menyerahkan mutiara ajaib kepada Kwan Im, sebagai rasa terima kasih dari Liong Ong karena telah menolong puterinya. Namun ternyata Long Ni justru ingin menjadi murid Kwan Im dan mengabdi kepadaNya. Khusus untuk Shan Cai ada 2 (dua) versi legenda. Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang menceritakan bahwa Shan Cai adalah pemuda yatim piatu yang ingin belajar ajaran Buddha. Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan Im untuk dididik. Versi lain dalam cerita Se Yu Ki (Xi You Ji) menyebutkan bahwa Shan Cai adalah putera siluman kerbau Gu Mo Ong (Niu Mo Wang) dengan Lo Sat Li (Luo Sa Ni). Nama asliNya adalah Ang Hay Jie (Hong Hai Erl) atau si Anak Merah. Karena kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan kepada Kwan Im Pho Sat untuk mengatasiNya. Akhirnya Ang Hay Jie berhasil ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat dan diangkat menjadi muridNya dengan panggilan Shan Cai. Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan menganggap bahwa salah 1 (satu) pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo Cia (Li Ne Zha), yang penampilanNya memang mirip dengan Ang Hay Jie. Secara khusus terdapat perbedaan diantara keduaNya, Lie Lo Cia menggunakan senjata roda api di kakiNya, sedangkan Ang Hay Jie menggunakan semburan api dari mulutnya. Lie Lo Cia adalah anak dari Lie King dan Ang Hay Jie adalah anak dari Gu Mo Ong.
Dalam sejumlah kitab Budhisme Tiongkok klasik, disebutkan ada 33 (tiga puluh tiga) rupa perwujudan Kwan Im Pho Sat, antara lain : 1. Kwan Im Berdiri Menyeberangi Samudera; 2. Kwan Im Menyebrangi Samudera sambil Berdiri diatas Naga; 3. Kwan Im Duduk Bersila Bertangan Seribu; 4. Kwan Im Berbaju dan Berjubah Putih Bersih sambil Berdiri; 5. Kwan Im Berdiri Membawa Anak; 6. Kwan Im Berdiri diatas Batu Karang/Gelombang Samudera; 7. Kwan Im Duduk Bersila Membawa Botol Suci & Dahan Yang Liu; 8. Kwan Im Duduk Bersila dengan Seekor Burung Kakak Tua.
Selain perwujudan Beliau yang beraneka bentuk dan posisi, nama atau julukan Kwan Im (Avalokitesvara) juga bermacam-macam, ada Sahasrabhuja Avalokitesvara (Qian Shou Guan Yin), Cundi Avalokitesvara, dan lain-lain. Walaupun memiliki berbagai macam rupa, pada umumnya Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keibuan, dengan wajah penuh keanggunan .Selain itu, Kwan Im Pho Sat sering juga ditampilkan berdampingan dengan Bun Cu Pho Sat dan Po Hian Pho Sat, atau ditampilkan bertiga dengan : Tay Su Ci Pho Sat (Da Shi Zhi Phu Sa) – O Mi To Hud – Kwan Im Pho Sat.

sumber: wikipedia.com

 

Dewa Ganesha

Pengertian Ganesha
Ganesa (Sansekerta गणेश ganeṣa dengarkan) adalah dewa ilmu pengetahuan. Dalam pewayangan disebut Batara Gana, merupakan salah satu putra Batara Guru (Siwa). Gana diwujudkan berkepala gajah dan berbadan manusia. Dalam pewayangan ia tinggal di kahyangan istananya disebut Glugu Tinatar.

Ganesha atau Ganesa (Sansekerta गणेश ganeṣa dengarkan) adalah dewa ilmu pengetahuan. Dalam pewayangan disebut Batara Gana, Oleh orang-orang bijaksana, Ganesha diberi gelar Dewa pengetahuan, Dewa pelindung, Dewa penolak sesuatu yang buruk, Dewa keselamatan, dan lain sebagainya. Dalam ukiran-ukiran di candi, patung-patung dan lukisan, Beliau sering dilukiskan bermuka gajah, bertangan empat, bertubuh tambun dan menunggangi tikus

Bermuka gajah melambangkan Dewa Ganesha sebagai perintang segala kesulitan, bagaikan gajah merintangi musuhnya dengan gading yang tajam dan belalai yang panjang. Bertangan empat melambangkan filsafat “empat jalan menuju kebahagiaan”. Berbadan gemuk sebagai lambang orang berbadan besar yang sanggup mengalahkan musuh-musuhnya. Dewa Ganesha menunggangi tikus sebab tikus melambangkan keragu-raguan dalam menghadapi suatu hal, maka dari itu Ganesha berusaha merintangi segala kesulitannya.

Kelahiran

Meski Ganesa terkenal sebagai putera dari Siwa dan Parwati, mitos-mitos dalam Purana memiliki ketidakpastian mengenai kelahirannya. Dia bisa saja diciptakan oleh Siwa, atau oleh Parwati, atau oleh Siwa dan Parwati, atau muncul secara misterius dan ditemukan oleh Siwa dan Parwati. Terdapat berbagai versi mengenai kelahiran Ganesa, namun kisah yang paling terkenal berasal dari kitab Siwapurana.
Dalam kitab Siwapurana dikisahkan, suatu ketika Parwati (istri Dewa Siwa) ingin mandi. Karena tidak ingin diganggu, ia menciptakan seorang anak laki-laki. Ia berpesan agar anak tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya selagi Dewi Parwati mandi dan hanya boleh melaksanakan perintah Dewi Parwati saja. Perintah itu dilaksanakan sang anak dengan baik.
Alkisah ketika Dewa Siwa hendak masuk ke rumahnya, ia tidak dapat masuk karena dihadang oleh anak kecil yang menjaga rumahnya. Bocah tersebut melarangnya karena ia ingin melaksanakan perintah Parwati dengan baik. Siwa menjelaskan bahwa ia suami Parwati dan rumah yang dijaga si bocah adalah rumahnya juga. Namun sang bocah tidak mau mendengarkan perintah Siwa, sesuai dengan perintah ibunya untuk tidak mendengar perintah siapapun. Akhirnya Siwa kehabisan kesabarannya dan bertarung dengan anaknya sendiri. Pertarungan amat sengit sampai akhirnya Siwa menggunakan Trisulanya dan memenggal kepala si bocah. Ketika Parwati selesai mandi, ia mendapati puteranya sudah tak bernyawa. Ia marah kepada suaminya dan menuntut agar anaknya dihidupkan kembali. Siwa sadar akan perbuatannya dan ia menyanggupi permohonan istrinya.
Atas saran Brahma, Siwa mengutus abdinya, yaitu para gana, untuk memenggal kepala makhluk apapun yang dilihatnya pertama kali yang menghadap ke utara. Ketika turun ke dunia, gana mendapati seekor gajah sedang menghadap utara. Kepala gajah itu pun dipenggal untuk mengganti kepala Ganesa. Akhirnya Ganesa dihidupkan kembali oleh Dewa Siwa dan sejak itu diberi gelar Dewa Keselamatan.

Keluarga dan istri .

Dalam keluarga Ganesa ada saudaranya yang bernama Skanda, yang juga disebut Kartikeya, Murugan, dan lain-lain. Perbedaan wilayah memberikan versi berbeda tentang jenjang kelahiran mereka. Di India Utara, Skanda biasanya dianggap yang lebih tua, sementara di India Selatan, Ganesa dianggap yang lebih dahulu lahir. Skanda merupakan dewa perang yang mahsyur sekitar tahun 500 SM sampai 600 M, ketika pemujaan terhadapnya berkurang secara signifikan di India Utara. Seiring dengan memudarnya Skanda, Ganesa mulai berkembang. Beberapa kisah menceritakan persaingan antara kedua bersaudara tersebut dan bisa saja mencerminkan ketegangan yang terjadi antar sekte (pemuja Ganesa dan pemuja Skanda).
Status orangtua Ganesa, subjek pembicaraan yang luas bagi para sarjana, memiliki beragam versi dalam cerita-cerita mitos. Salah satu pola dalam mitos mengidentifikasi Ganesa sebagai seorang brahmacarya yang tak menikah. Pandangan ini biasa terdapat di India Selatan dan di beberapa wilayah India Utara. Dalam contoh lain, ia diasosiasikan dengan konsep Buddhi (kecerdasan), Siddhi (kekuatan spiritual), dan RiddhiSanskerta: daşi). Dalam contoh lain, ia diasosiasikan dengan dewi kebudayaan dan kesenian, yaitu Saraswati atau Śarda (umumnya di Maharashtra). Dia juga disangkutpautkan dengan dewi keberuntungan dan kemakmuran, Laksmi. Contoh lainnya, terutama yang menonjol di wilayah Benggala, menghubungkan Ganesa dengan pohon pisang, Kala Bo. (kemakmuran); tiga kualitas ini kadangkala dipersonifikasikan sebagai para dewi, yang konon menjadi para istri Ganesa. Dia bisa juga digambarkan dengan satu pasangan saja atau seorang pelayan tanpa nama ( Kitab Siwapurana mengatakan bahwa Ganesa memiliki dua putera: Ksema (kemakmuran) dan Laba (keuntungan). Menurut kisah versi India Utara, puteranya seringkali disebut Suba (keselamatan) dan Laba. Film bahasa Hindi tahun 1975 berjudul Jai Santoshi Maa menampilkan Ganesa yang menikahi Riddhi dan Siddhi lalu memiliki puteri bernama Santoshi Ma, dewi kepuasan. Kisah ini tidak memiliki dasar dari kitab Purana.

sumber: wikipedia.com

Senin, 07 Juni 2010

Merenovasi Rumah dengan Hemat

Memiliki rumah denagn nuansa baru bisa memberikan keceriaaan dan warna berbeda di kehidupan sebuah keluarga. Melakukan renovasi bisa jadi salah satu pilihan yang tepat untuk mewujudkannya. Tidak perlu mengkhawatirkan uang yang banyak yang dileluarkan sebagai biaya untuk merenovasi rumah. Proses renovasi bisa dilakukan dengan budget yang minim.

Langkah awal adalah menentukan konsep renovasi agar menghindari kesalahan pengerjaan dan tidak menimbulkan biaya yang besar akibat kesalahn. Langkah selanjutnya adalah pemilihan waktu yang tepat untuk merenovasi. Kondisi cuaca dan musim sangat berpengaruh pada proses renovasi. Misalnya, membangun dan merenovasi rumah saat musim hujan tidaklah tepat karena akan mempersulit proses renovasi. Langkah selanjutnya dalah melakukan survei terhadap harga-harga bahan bangunan.

Sebagai salah satu alternatif penghematan kita bisa memilih bahan bangunan bekas tetapi berkualitas, asalkan bisa cermat memilih barang-barang yang bagus. Pemilihan cara pembayaran pun harus diperhatikan. Ada dua sistem pembayaran yatu sistem borongan dan harian yang dapat menjadi alternatip piilihan pembayaran untuk melakuakan renovasi rumah

Akropolis

The Acropolis of Athens adalah hanya salah satu dari banyak acropolises yang didirikan di Yunani Kuno, tetapi yang paling terkenal telah menjadi pusat budaya terbesar selama puncak peradaban Yunani Kuno. Banyak menentukan peristiwa dalam sejarah Yunani Kuno terhubung ke senyawa megah ini. Meskipun bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa telah digunakan sejak zaman Neolitikum, yang terkenal monumen dan bangunan yang membentuk Acropolis kita mengakui saat ini dibangun di bawah kekuasaan Pericles negarawan pada paruh kedua abad ke-6 SM. Situs paling terkenal di Acropolis termasuk Parthenon, yang Erechtheion, dan Kuil Athena Nike, yang semuanya dibangun di dedikasi untuk aspek yang berbeda dari Athena, dewi pelindung Athena. Situs-situs tersebut disimpan ritual keagamaan dan ibadah, serta patung-patung mewah yang sekarang dipamerkan di museum Acropolis. Satu tidak bisa tidak merasakan kekuatan dan kemuliaan yang memancar dari kompleks kuno ini ketika menaiki tangga ke pintu masuk yang megah.


Acropolis adalah dataran tinggi berbatu setinggi 156 m, dan ada beberapa reruntuhan bangunan kuno yang dulunya adalah kuil yg menjadi pusat sejarah Athena. Kini Acropolis menjadi bukti sejarah kebanggaan Athena tentang kejayaan sekitar 2.400 tahun lalu.
Acropolis mulai dibangun 1.300 tahun s.m sebenarnya sebuah kota kecil yang permai, sampai kerajaan Persia menghancurkannya di tahun 480 sebelum masehi. Setahun kemudian tentara Yunani mengalahkan Persia dan membangun ulang kuil-kuil itu. Antara tahun 467 sampai 404 s.m bangunan tersebut selesai dibangun. Pada tahun 1834 Athena menjadi ibukota Yunani, raja Otto menetapkan Acropolis sebagai bangunan arkeologi yang dilindungi. Tahun 1975 Acropolis direstorasi. Bangunan kuno terbesar di Acropolis adalah Parthenon Demokrasi dalam bidang politik yang kita kenal pada saat ini merupakan salah satu sumbangan dari dinasti Hellenislic (650-30 SM) pada zaman kekaisaran Yunani Kuno, dimana hak-hak sipil untuk menyampaikan pendapat secara bebas diakui. Sebagai ciri khas pola kota  Yunani Kuno yang berupa Negara kota, di mana terdapat ruang-ruang terbuka untuk aktivitas demokrasi dan ditandai dengan bangunan-bangunan Negara untuk pihak eksekutif, legislatif dan yudikatif, salah satunya adalah Acropolis. Itulah tradisi athen yang tidak bertujuan kepada militerisme, sehingga kota-kota di zaman Yunani Kuno sering mendapat serangan dari bangsa-bangsa di sekitarnya, terutama dari Persia. 
 
 
Berbeda dari tradisi Spartan yang banyak terdapat pada kota-kota abad pertengahan di kawasan Bavaria atau Jerman sekarang yang memang menunjukkan keunggulan bangsanya melalui kemenangan dalam peperangan. Konsep demokrasi tersebut dirumuskan kembali oleh ilmuwan Prancis setelah abad pertengahan, Montesquieu (1689-1755), dalam Esprit des Lois. Acropolis dibangun pada masa kepemimpinan kaisar Pericles (495-429 SM) yang merupakan zaman keemasan Yunani di Athena. Acropolis terletak pada lokasi yang menarik pada sebuah perbukitan kota Athena, dan dari sini dapat dinikmati pemandangan kekawasan perdagangan Athena, Agora (sebuah pasar) yang merupakan pusat keramaian, sehingga Acropolis menyimbolkan dewi kebijaksanaan, keadilan, semangat dan inspirasi penduduk Athena. Lingkungan utama komplek Acropolis terdiri atas kuil-kuil yang membentuk sebuah panorama kota, antara lain Erichteion, Parthenon, Nike dan Propylaea. Erichteion adalah sebuah bangunan kuil yang masih baru dan sangat indah sebagai pengganti bangunan sebelumnya yang mengalami kehancuran pada 480 SM akibat peperangan dengan bangsa Persia yang dipimpin Salamis. Kuil yang dibangun oleh arsitek Mnesicles antara tahun 421-405 SM dan memiliki ukuran yang kecil, tak beraturan, bertingkat dengan gaya kolom ionic ini terletak pada situs yang dikelilingi oleh hutan keramat dan tanah perkuburan. Terdapat tiga ciri utama kuil ini,
1.yaitu adanya beranda,
2. jendela di setiap bagian dari pintu di beranda sebelah timur dan
3. ornamen berbentuk gadis pada kolom yang berfungsi sebagai penopang atap beranda bagian selatan. Bentuk ini sedikit ramping dan berkesan seolah-olah sedang menjunjung beban berupa atap.
 
 
Selama perang Persia pada abad ke-5 orang Atena mulai membangun Parthenon, tetapi Persia membakar Acropolis dan semua fokus pada pertempuran. Selama era Pericles, yang disebut Golden Age, saat itulah Acropolis mendapat struktur seperti yang kita lihat sekarang ini. Dimulai pada pertengahan abad ke-5, Parthenon, Propylaea dan patung perunggu besar Athena dibuat. Dikatakan bahwa Pericles para pengangguran digunakan sebagai pekerja di Athena, dan bahwa berkat inisiatif ini, setiap penduduk Athena memiliki makanan yang cukup. Parthenon dibuat oleh arsitek Ictinus dan Callicrates, dan patung oleh Phidias.Towards Erechteion dibangun akhir abad ke-5, bersama kuil Athena Nike.
 
sumber: wikipedia.com

Minggu, 06 Juni 2010

Kolestrol

Pengertian Kolestrol

Kolestrol merupakan senyawa lemak kompleks sebagian besar dihasilkan dalam tubuh, yatu organ hati, dan sisanya dari luar tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Kolestrol memiliki beragam fungsi bagi tubuh seperti sumber energi, pembentukan dinding sel, dan hormon. Kolestrol tidak larut dalam cairan darah sehingga untuk mengangkutnya ke seluruh tubuh di kemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein yang dianggap sebagi pembawa kolestrol dalam darah. Menurut situs kompas.com kolestrol total harus kira-kira mendekati 200 miligram persen.

Penyebab Kolestrol Tinggi

Anggapan lazim sekarang kolestrol tinggi diderita oleh mereka yang bertubuh tambun. Padahal, orang berbadan kurus pun dapat mengalaminya. Yang mengkhawatirkan kolestrol menjadi penyebab utama serangan jantung dan stroke. Penyebab kolestrol tinggi tidak lain adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan makanan yang berlemak jenuh, merokok, kurang olahraga dan stress, selain itu faktor genetikm juga ikut mempengaruhi.

Pencegahan

Mulailah menerapkan pola hidup yang sehat sepertimenghindari makanan yang berkolestrol tinggi, kemudian olahraga, tidak merokok dan cukup istirahat.


sumber: koran kompas


Beyonic Untuk Bumi Yang Lebih Hijau

Istilah beyonic dikenalkan sebagai singkatan dari beyond bio-organik. Artinya, beyonic sebagai teknologi untuk menjadikan pupuk organik tidak hanya sebagai pupuk penyubur tanaman, tetapi menjadi pupuk yang bisa menjalankan misi yang lain, seperti pemulihan lahan bekas tambang.  Logam berat yang biasa  terkandung pada lahan bekas tambang adalah ancaman mematikan. Logam berat tak hanya di lahan bekas tambang, tetapi bisa di mana-mana. logam berat juga biasanya terlarut di dalam air. Dia pasti terbawa air menuju permukaan tanah yang lebih rendah, lalu bermuara ke laut.

Di dalam tanah, logam berat diserap tanaman. Kalau kebetulan itu tanaman pangan, sumber pangan itu berpotensi karsinogenik, menyebabkan penyakit kanker. Manakala terlarut di dalam air dan hanyut ke laut, ikan liar atau yang dibudidayakan di tambak-tambak berpotensi menyerap logam berat. Bagi yang mengonsumsinya, akumulasi logam berat bisa menyebabkan kanker. Bukan hanya aktivitas tambang yang menghasilkan logam berat. Industri di perkotaan pun bisa. Pemakaian pupuk dan pestisida berbahan kimia juga bisa. Untuk mengantisipasi, dibutuhkan perlakuan khusus terhadap media yang ditumpangi logam berat, yaitu tanah dan air.

Beyonic adalah pupuk organik yang dipadukan dengan mikroba koleksi LIPI berupa konsorsium yang mampu mengatasi masalah pertanian setempat dan berproduktivitas tinggi. Saat ini koleksi mikroba LIPI, ujar Endang, telah mencapai sekitar 20.000 jenis, sekitar 4.000 mikroba telah teridentifikasi kemampuan unggulnya.
”Mikroba yang telah teruji itu berguna untuk mengubah lahan pertanian menjadi lebih baik,” kata Heddy Sulistyo, peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI.
Teknologi beyonic diharapkan dapat mengantisipasi dampak perubahan iklim pada lahan kering dan dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Ditambahkan Sri Widiati, peneliti Puslit Biologi LIPI, konsorsium mikroba yang digunakan pada beyonic, antara lain, berasal dari Kawasan Penelitian Biologi LIPI di Wamena, Papua. Di Wamena, 16 mikroba unggulan untuk pengembangan pupuk organik bisa diisolasi. 

sumber: kompas, 29 januari 2010

Wayang Potehi

Pengertian Wayang Potehi

Kata Potehi berasal dari kata Poo berarti kain, Tay (kantong), Hie (wayang). Secara lengkap istilah Po Te Hi memiliki arti wayang kantong atau boneka kantong. Cara memainkannya adalah dengan memasukkan jari tangan ke dalam kantong kain dan menggerakkannya sesuai dengan jalannya cerita. Jumlah orang yangmemainkan boneka ini ada 2 orang, masing-masing memegang 2 boneka. Dari keduaorang tersebut, satu orang adalah dalang inti, dan satu orang lagi asisten dalang.Dalang inti bertugas menyampaikan kisah atau lakon wayang. Sementara asistendalang bertugas membantu dalang inti menampilkan tokoh-tokoh sesuai cerita.Pertunjukan wayang Po Te Hi ini dibawakan secara serial. Ada kisah yang setelah tigabulan disampaikan baru selesai secara keseluruhan. Umumnya, wayang ini digelarpada pukul 15.00 hingga 17.00 dan pukul 19.00 hingga 21.00. Lakon yangdisampaikan pada masing-masing waktu berbeda. Misalnya, pada waktu siang digelar lakon Sie Bing Kwie (Kuda Wasiat), dan pada waktu malam lakon Ngoho Peng See (Lima Harimau Sakti).
        
Menurut dalang Thio Tiong Gie10 alias Teguh Candra Irawan (72 tahun), asal-usul wayang Potehi berasal dari kreatifitas 5 orang narapidana yang divonis mati padamasa dinasti Tsang Tian. Dari ke-5 orang tersebut, hanya satu orang yang tetap tabah, sementara 4 orang lainnya merasa sedih. Si tabah tadi berpendapat bahwa sebaiknya jangan memikirkan kematian saja, lebih baik bersenang-senang. Kemudian mereka membuat alat musik dari barang-barang yang ada. Misalnya tutup panci menjadi kecrek/gembreng, boneka dari sapu tangan. Mereka pun berhasil menciptakan sutu pertunjukan boneka dengan musik yang indah, yang mengisahkan kehebatan raja.Keberhasilan mereka didengar oleh raja, yang kemudian meminta mereka bermain di istana. Mereka pun dibebaskan dari hukuman mati, karena berhasil menghibur raja. Wayang Potehi ini lahir pertama kali di provinsi Hokkian. Lakon-lakon wayang Potehi yang sering dipentaskan adalah Sin Jin Kwie, Hong Kiam Cun Ciu, Cun Hun Cauw Kok, Poei Sie Giok, Loo Thong Sauw Pak. Lakon-lakon ini sebetulnya mirip dengan lakon kethoprak yang dikenal oleh masyarakat Jawa.11 Semisal, tokoh Lie Sie Bien adalah Prabu Lisan Puro, Sie Jin Kwie adalah Joko Sudiro, kerajaan Thai Toy Tong merupakan kerajaan Tanjung Anom, pangeran Thia Kauw Kiem adalah Pangeran Dono Wilopo, Jendral Ut Thi Kyong adalah Jendral Utoro.


Fungsi dari Wayang Potehi
 
Pertunjukan wayang Potehi berfungsi sebagai sarana ritual untuk memuja roh para leluhur. Ketika wayang ini digelar di Klenteng, sebetulnya mereka bermain untuk para dewa dan roh leluhur. Mereka tidak terlalu memperdulikan ada penonton atau tidak. Mereka akan terus bermain hingga cerita lakon yang telah dipilih selesai. Pertunjukan wayang Potehi mendapat bayaran sebesar Rp 7.000.000,00 (tujuh juta rupiah) untuk dalang, asisten dalang, pemain musik dan transpor pulang pergi dari kota asal mereka ke tempat tujuan. Setiap kali pertunjukan (sore dan malam) mereka mendapat bayaran sebesar Rp 700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah). Jumlah uang yang terkumpul akan mempengaruhi jumlah hari pagelaran. Makin banyak uang terkumpul, makin lama pagelaran wayang Potehi berlangsung (bisa mencapai 30 hari).

Perkembangan Wayang Potehi
 
Tahun 1970-an sampai tahun 1990-an bisa dikatakan masa suram bagi Wayang Potehi. Itu dikarenakan tindakan yang cenderung represif penguasa pada masa itu terhadap kebudayaan kebudayaan Tionghoa. Padahal nilai-nilai budaya yang dibawa serta oleh para keturunan Tionghoa sejak berabad-abad lalu telah tumbuh bersama budaya lokal dan menjadi budaya Indonesia. Dalam masa suram itu, wayang Potehi seolah mengalami pengerdilan. Sangat sulit menemukan pementasannya saat itu. Apalagi jika bukan karena sulitnya mendapat perizinan. Padahal jika diamati para penggiat Wayang Potehi sebagian besar adalah penduduk asli Indonesia. Bayangkan, betapa besar apresiasi mereka terhadap budaya yang bisa dikatakan bukan budaya asli Indonesia. Namun setelah orde reformasi berjalan, angin segar seolah menyelamatkan kesenian ini. Wayang Potehi bisa dipentaskan kembali dan tentu saja tidak dengan sembunyi-sembunyi.

sumber: wayang potehi.pdf

Sabtu, 05 Juni 2010

Kubis Dapat Mencegah Kanker


Di Indonesia, 1 dari 5 kematian disebabkan oleh kanker. Kematian akibat kanker pada wanita didominasi oleh kanker payudara sebanyak 19 persen, kanker paru 16 persen, serta kanker kolon dan rektum sebesar 15 persen. Sementara itu, pada pria kanker yang dominan sebagai penyebab kematian dalah kanker paru (34 persen), kanker kolon dan rektum (12 persen) dan prostat (10 persen).

Diet kaya lemak pada studi epidemologis menunjukkan adanya kaitan erat antara munculnya kanker usus dan payudara. Kandungan lemak yang rendah dankonsumsi serat yang tinggi seperti pada pola makan vegetarian diketahui menyebabkan rendahnya insiden kanker.

Hormon tertentu mungkin ikut bertanggung jawab pada munculnya tumor. Sebagai contoh hormon prolactin (serum) dapat merangsang pertumbuhan tumor apabila diet kita kaya akan lemak. Selain itu makanan penyebab dan pencegah juga berperan penting pakah kita bisa terkena kanker atau tidak. 

Penyebab langsung kanker samapi sekarang masih sulit dideteksi. Hal ini, mengingat kemunculan kanker yang relatif lama. Namun, dengan adanya bukti dari kebiasaan makan mungkin itulah yang daapt menyebabkan kanker.

Semua kubis-kubisa tergolong dalam kelompok crucifera, kelompok ini dikenal karena kandungan sulforaphane dan indolesnya berkhasiat sebagai antikanker.  Riset tentang indoles membuktikan kemampuan mendeaktivasi metabolit estrogen yang menyebabkan tumor, terutama pada sel-sel payudara. Selain itu, sulforaphane berperan meningkatkan enzim yang bertanggung jawab dalam detoksifikasi.

Mengkonsumsi kubis-kubisan mungkin tidak menjadi garansi bahwa kita tidk akan terkena kanker. Namun paling tiadak risiko untuk terkena kanker menjadi lebih kecil karena unsur nutrisi dalam kubis-kubisan dapat bermanfaat bagi kesehatan

sumber: kompas, kamis 4 maret 2010 





Teknik Perkawinan Antar Mikroba


Perkawinan merupakan cara yang dilakukan manusia untuk berkembang biak. Sel ovum dari ibu dan sperma dari ayah bertemu dan kemudian bergabung menjadi individu baru. Selain manusia sebagian besar hewan juga melakukan perkawinan untuk mempertahankan populasinya.

Berbeda dengan heawan ataupun manusia, jasad renik aau mikrooraganisme umumnya tidak melakukan perkawinan untuk berkembang biak. Mikroorganisme seperti bakteri melakukan ppembelahan sel untuk memperbanyak jumlah populasinya. Proses perkawinan merupakan peristiwa yang jaran terjadi dalam kehidupan bakteri, tetapi bukan berati bakteri tidak mampu melakukan proses perkawinan. Bakteri tidak memerlukan perbedaan kelamin dalam melakukan perkawinan karena memang bakteri tidak mengenal perbedaan jenis kelamin.

Salah satu proses perkawinan antar bakteri adalah proses konjugasi di mana terjadi perpindahan materi genetik (DNA) bakteri donor ke bakteri respien (penerima) . Umumnya proses ini terjadi pada bakteri-bakteri yang memilki kerabat yang dekat. Bakteri donor harus memilki pili seks yakni organel (bagian dari sel bakteri) yang bisa digunakan sebagai selang suntik ke bakter respien. Selain itu, bakteri penerima harus bersipat kompeten atau mau menerima donor materi genetik dari bakter lain. kondisi inilah yang menyebabkan kecilnya kemungkinan terjadi perkawinan anatarbakteri.

Baru-baru ini, beberapa penelitian dilaporkan telah berhasil memperbaiki sifat bakteri dengan teknik perkawinan langsung. Teknik ini disebut sebagai genome shuffling. Prinsip dari perkawinan langsung antar bakteri (genome shufling) adalah penggabungan duabatau lebih dari sel bakteri yang memilki sifat unggul sehingga dihasiljkan bakteri baru yang memilki sifat unggul dari kedua induknya. Proses ini bisa terjadi secara alamiah tetapi masih kecil kemungkinannya.


sumber: kompas

Rabu, 02 Juni 2010

Waisak

Hari raya keagamaan waisak belum lama dirayakan oleh umat Budha diseluruh dunia. Hari keagamaan tersebut sama pentingnya dengan hari keagamaan besar lainnya seperi idul fitri, idul adha, nyepi, natal dll

Hari Raya Waisak sendiri dikalangan umat Buddha sering disebut dengan hari raya Trisuci Waisak. Disebut demikian karena Waisak memperingati tiga peristiwa penting yang semuanya terjadi di bulan Vesakha dan pada waktu yang sama yaitu tepat saat bulan purnama. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta. Di beberapa tempat disebut juga sebagai "Hari Buddha". Tiga peristiwa penting dalam waisak itu adalah:

01. KELAHIRAN PANGERAN SIDHARTA

Pangeran Sidharta adalah Putra seorang Raja yang bernama Raja Sudodhana dan seorang Permaisuri yang bernama Ratu Mahamaya. Pangeran Sidharta lahir kedunia sebagai seorang Bodhisatva ( Calon Buddha, Calon Seseorang yang akan mencapai Kebahagiaan Tertingggi ). Beliau Lahir di taman Lumbini pada tahun 623 Sebelum Masehi

02. PENCAPAIAN PENERANGAN SEMPURNA
Pangeran Sidharta pada usia 29 tahun beliau pergi meninggalkan Istana dan pergi menuju Hutan untuk mencari Kebebasan dari USIA TUA, SAKIT, dan MATI. Kemudian Pada saat Purnama Sidhi di bulan Waisak Pertapa Sidharta mencapai Penerangan Sempurna dan mendapat gelar SANG BUDDHA.

03. PENCAPAIAN PARINIBBANA
Ketika usia 80 tahun Sang Buddha Wafat atau PARINIBBANA di Kusinara. Semua mahkluk memberikan penghormatan kepada Sang Buddha dan begitu juga Para anggota Sanggha , mereka bersujud sebagai tanda penghormatan terakhirnya kepada Sang Buddha.
Itulah sejarah singkat Sang Buddha yang 3 peristiwa itu merupakan peristiwa yang diperingati pada Hari Tri Suci Waisak. Karena peristiwa itulah yang menjadi tonggak atau awal lahirnya agama Buddha. 


Waisak sebagai sebuah hari raya agama Buddha bisa memberikan contoh yang positif kepada setiap orang. Contoh positif yang dapat diteladani adalah pengembangan cinta-kasih kepada setiap makhluk hidup. Wujudnya bisa berupa berdana membantu mereka yang membutuhkan, mendonorkan darah, menjaga lingkungan sekitar dengan hidup sederhana atau perbuatan-perbuatan baik lainnya. Akhirnya satu harapan besar dari hari Waisak tersebut adalah bahwa setiap manusia diharapkan dapat merenungi segala perbuatannya dan setiap saat selalu hidup dengan rasa cinta-kasih tanpa kebencian, seperti yang tertulis di dalam Dhammapada, “Kebencian tidak akan selesai jika dibalas dengan kebencian, tetapi hanya dengan memaafkan dan cinta-kasihlah maka kebencian akan lenyap.”

sumber:
http://pemudabudhis.blogspot.com/2009/04/makna-hari-waisak.html

;;