Kelas : 2ka08
Npm : 10108549
Tugas 4 Motivasi
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP
PENINGKATAN KINERJA KERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN
PENGERTIAN MOTIVASI
Istilah motivasi (dari bahasa inggris ”motivation”) yang secara etimologi atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin movere. Dalam kata movere ini memiliki makna yang berarti bergerak atau menggerakkan. Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja.Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Lalu, seperti apa pengertian motivasi yang sebenarnya? Pengertian motivasi menurut pendapat saya adalah suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PENINGKATAN KINERJA KERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN
Motivasi sangat dibutuhkan dalam peningkatan kinerja kerja karyawan sebab dengan motivasi yang tinggi seorang karyawan dapat meningkatkan kinerja kerjanya sehinga kualitas produksi suatu perusahaan dapat meningkat.Seorang karyawan yang memiiki motivasi tinggi cenderung menetapkan target pekerjaan yang beresiko tinggi serta menantang, menyukai pekerjaannya dan berusaha meyelesaikannya dengan sempurna. Sebaliknya karyawan yang memilki motivasi rendah cenderung menghindari pekerjaan yang beresiko tinggi serta menantang karena takut mengalami kegagalan juga tidak memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SERTA MENGHAMBAT MOTIVASI KERJA KARYAWAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan yaitu:
- Tingkat pendapatan
- Kenaikan jabatan
- Nama baik atau gengsi
Faktor-faktor yang menghambat motivasi kerja karyawan yaitu:
- Faktor iri antar karywan
- Penghasilan yang tidak memuaskan terhadap penilaian hasil kerjanya
- Tidak bisa beradaptasi terhadap karyawan yang lain.
TEKNIK MEMOTIVASI KERJA
Beberapa teknik untuk memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut :
- Teknik Terpenuhi Kebutuhan
Terpenuhinya kebutuhan merupakan dasar bagi perilaku kerja. Motivasi kerja akan timbul apabila kebutuhan dipenuhi seperti dikemukakan oleh Maslow tentang hierarki kebutuhan individu yaitu :
- Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, perumahan dan seksual. Kebutuhan ini paling mendasar bagi manusia. Dalam bekerja, maka kebutuhan karyawan yang harus dipenuhi adalah gaji / upah yang layak.
- Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya dan lingkungan kerja. Dalam bekerja, karyawan memerlukan tunjangan kesehatan, asuransi dan dana pensiun.
- Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan diterima dalam kelompok dan saling mencintai. Dalam hubungan ini, karyawan ingin diterima keberadaanya di tempat kerja, melakukan interaksi kerja yang baik dan harmonis.
- Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. Dalam hubungan ini, karyawan butuh penghargaan dan pengakuan serta tidak diperlakukan sewenang-wenang.
- Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri dan potensi. Dalam hubungan ini, karyawan perlu kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi.
- Teknik Komunikasi Persuasif
Teknik komunikasi persuasif adalah satu teknik memotivasi kerja yang dilakukan dengan cara mempengaruhi dari luar diri. Rumus teknik komunikasi persuasif adalah ADIDAS sebagai berikut:
A ttention, yaitu perhatian yang penuh
D esire, yaituhasrat dan keinginan yang membara
I interest, yaituminat dan kepentingan
D esicion, yaitukeputusan yang tepat
A ction, yaitu tindakan nyata
Satisfaction, yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai
CARA MENGATASI PENURUNAN MOTIVASI KINERJA KARYAWAN
Suatu hal yang perlu diperhatikan agar karyawan dan perusahaan tidak mengalami kerugian akibat penutunan motivasi, maka kita perlu mengatasi masalah tersebut dan mencegah dengan berupaya mengantisipasi kondisi yang terjadi.Beberapa pendekatan untuk mengatasi atau mengurangi kekurangan semangat dan motivasi dalam melaksanakan pekerjaan adalah dengan pendekatan kuratif dan pendekatan preventif.
1. Pendekatan Kuratif
Pendekatan kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah masalah yang menimbulkan pengaruh pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan. Apabila masalahnya tidak terlalu penting maka kita tidak perlu merasa putus asa. Tetapi bila ternyata masalah itu penting dalam pekerjaan, maka bicara secara terbuka dan langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan kesamaan persepsi sehingga jalan keluarnya dapat ditemukan, misalnya atasan atau konselor. Bila pihak yang berwenang tidak dapat ditemui
secara langsung, hubungi melalui surat atau telepon.
2. Pendekatan Antisipatif
Karyawan sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja dan jangan terganggu dengan perasaan gelisah. Bila merasa gelisah karena hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, maka sebaiknya menenagkan diri di luar ruang kerja dengan cara yang diyakini berhasil, misalnya dengan berdoa atau yoga. Karyawan disarankan bersikap dan berpikir positif terhadap pekerjaan.
Sumber:
3. Pemikiran sendiri